JAKARTA - Setelah sebelumnya melaksanakan delivery 2 Kapal jenis Harbour Tug dengan memanfaatkan Industri Dalam Negeri yaitu PT. Noahtu Shipyard pada bulan Agustus 2023 lalu, TNI Angkatan Laut kembali melaksanakan Shipnaming dan Launching satu Kapal Harbour Tug yaitu H-405 dipimpin oleh Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut (Aslog Kasal), Laksamana Muda TNI Agus Santoso, di galangan kapal PT. Noahtu Shipyard, Tanjung Priok, Selasa (03/10).
Kapal yang akan diberi nama “Gunung Ranai” ini, merupakan Kapal Harbour Tug TNI AL yang dirancang untuk memberikan pelayanan pemanduan dan penundaan dalam membantu pergerakan manuver Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) keluar masuk pelabuhan.
“TNI AL berkomitmen untuk mendukung program pemerintah melaksanakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)”. Hal tersebut diungkapkan oleh Aslog Kasal Laksamana Muda TNI Agus Santoso, seusai acara shipnaming. Ditambahkan oleh Aslog Kasal, bahwa galangan kapal dalam negeri saat ini tidak kalah dengan galangan di luar negeri. Galangan dalam negeri sudah banyak yang dapat membangun bukan saja tugboat, bahkan sudah dapat membangun Kapal Perang Republik Indonesia.
Tugboat ini nantinya akan berada di jajaran Koarmada I, hal tersebut dilatarbelakangi dengan bertambahnya unsur KRI di Koarmada I, dimana saat ini sudah diperkuat kapal jenis Angkut Tank, Bantu Rumah Sakit dan Patroli, sehingga dibutuhkan adanya kapal Harbour Tug. Kapal tersebut memiliki panjang 30 meter, dengan lebar 12 meter, serta tinggi 5, 10 meter. Memiliki kecepatan hingga 12 knot dengan endurance hingga 5 hari, serta dilengkapi dengan akomodasi untuk 10 orang personel.
Selain sebagai kapal Harbour Tug juga berfungsi sebagai kapal Search and Resque (SAR) karena dilengkapi dengan External Fire Fighting untuk membantu pemadaman serta evakuasi korban di laut, dengan Independent Engine Drive kapasitas 650 m3/jam dengan jangkauan 90 meter untuk penanggulangan kebakaran di laut atau pelabuhan, dan kapal ini juga memiliki Sistem Oil Dispersant kapasitas tanki 3 m3/jam untuk penanggulangan pencemaran air laut oleh tumpahan minyak di laut.
Sejumlah kemampuan juga dimiliki oleh kapal tersebut diantaranya, Bollard Pull 35 ton, Sudut pandang Rumah Kemudi hingga 360˚, pemindahan kapal dan escorting services dengan menggunakan winch yang ada di haluan dan buritan, dilengkapi dengan Sistem Propulsi Azimuth Stern Drive sehingga kapal dapat bermanuver 360˚ diam di tempat.
Dalam kesempatan terpisah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan bahwa komitmen TNI AL pada P3DN, guna mendukung pemerintah dalam meningkatkan perekonomian, sekaligus sebagai wujud kemandirian bangsa dalam pemenuhan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) serta meningkatkan peran Indonesia dalam rantai suplai global. (Dispenal/Hendi)
Baca juga:
Kodim 0415/Jambi Gelar UTP Jabatan
|